Sebagai contoh:
- Daerah dengan potensi ikan tinggi, seperti wilayah pesisir, akan lebih banyak menggunakan ikan sebagai sumber protein.
- Wilayah yang terbiasa dengan jagung atau singkong, akan menggunakan bahan tersebut sebagai pengganti nasi.
- Daerah di Indonesia Timur yang mengonsumsi sagu, bisa menjadikannya sumber karbohidrat utama.
Serangga hingga Ulat Sagu: Sumber Protein Potensial
Dalam beberapa daerah, makanan seperti serangga dan ulat sagu bukanlah hal asing. Contohnya:
- Serangga: Kaya akan protein, serangga seperti belalang sering dikonsumsi di wilayah tertentu sebagai camilan atau lauk.
- Ulat Sagu: Merupakan makanan tradisional di Papua dan Maluku, dikenal memiliki kandungan protein dan lemak yang tinggi.
Baca Juga
Jadwal Makan Bergizi Gratis: Kenapa Siswa SMA Dapat Jam Segini? Ini Penjelasannya!
“Nah, kalau ada daerah-daerah tertentu yang terbiasa makan seperti itu, bisa jadi menu di situ,” imbuh Dadan.
Keragaman Menu MBG untuk Mendorong Keberagaman Pangan Lokal
Keragaman pangan yang ada di Indonesia justru menjadi keunggulan dalam pelaksanaan MBG. Dengan mengadaptasi menu berdasarkan bahan pangan lokal, program ini diharapkan dapat mendukung ketahanan pangan sekaligus mengenalkan anak-anak pada potensi gizi dari makanan tradisional.
Sebagai contoh:
- Halmahera Barat: Karbohidrat dari singkong dan pisang rebus bisa menggantikan nasi.
- Nusa Tenggara Timur: Jagung sebagai sumber karbohidrat utama.
- Sulawesi Selatan: Ikan laut sebagai protein dominan.
Baca Juga
Resmi Diluncurkan! Dimana Saja Lokasi Strategis MBG Prabowo-Gibran di Tahap Awal?
“Program ini bisa sekaligus mengedukasi masyarakat untuk lebih menghargai kekayaan pangan lokal,” ujar Dadan.
Editor : Arbi Anugrah