CILACAP.iNewscilacap.id - Yos Suprapto, seorang pelukis senior asal Yogyakarta, telah lama dikenal sebagai seniman yang berani menyuarakan kritik sosial, politik, dan budaya melalui sapuan kuasnya.
Pada Desember 2024, ia kembali menjadi sorotan setelah pameran tunggalnya yang bertajuk “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” di Galeri Nasional Indonesia (Galnas) Jakarta dibatalkan.
Kontroversi ini mempertegas posisinya sebagai salah satu seniman yang tak gentar menghadapi polemik dalam dunia seni dan kebebasan berekspresi.
Profil Yos Suprapto: Perjalanan Seni yang Sarat Makna
Nama: Yos Suprapto
Tempat Asal: Yogyakarta, Indonesia
Tanggal Lahir: 26 Oktober 1952
Gaya Lukisan: Realisme simbolis dengan ciri khas Yogyakarta era 1980-an
Mulai Berkarya: 1970-an
Yos Suprapto memulai perjalanan seninya sejak dekade 1970-an. Karya-karyanya banyak dipengaruhi oleh dinamika sosial dan politik Indonesia pada masa itu.
Ia memilih gaya realisme simbolis untuk menyampaikan pesan yang sarat makna, menggabungkan keindahan visual dengan kritik sosial yang tajam.
Sebagai pelukis yang tumbuh di Yogyakarta, sentuhan budaya Jawa juga menjadi elemen penting dalam setiap karyanya.
Dari Aktivisme ke Kanvas: Seni Sebagai Media Perlawanan
Pada era Orde Baru, Yos Suprapto tidak hanya menjadi seniman, tetapi juga seorang aktivis mahasiswa yang vokal.
Ia terlibat dalam perlawanan terhadap rezim melalui media seni, salah satunya sebagai ilustrator untuk majalah bawah tanah Independen.
Editor : Arbi Anugrah