CILACAP, iNewscilacap.id - Dalam era digital yang semakin maju, kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) telah menjadi kekuatan transformasional dalam berbagai sektor bisnis, khususnya dalam manajemen operasional. Manajemen operasional yang sebelumnya sangat bergantung pada campur tangan manusia kini mengalami perubahan signifikan dengan adopsi teknologi AI.
AI bukan hanya alat tambahan, tetapi telah menjadi inti dari perubahan strategi, meningkatkan efisiensi, mengurangi kesalahan manusia, dan memungkinkan pengambilan keputusan berbasis data yang lebih tepat.
Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana AI berperan besar dalam mengubah praktik manajemen operasional modern, sekaligus tantangan yang dihadapi dalam penerapannya.
Mengotomatiskan Proses dengan Robotic Process Automation (RPA)
Salah satu dampak paling nyata dari implementasi AI dalam manajemen operasional adalah otomatisasi proses yang biasanya dilakukan secara manual.
Robotic Process Automation (RPA) adalah teknologi berbasis AI yang mampu mengotomatisasi berbagai tugas administratif yang sifatnya repetitif dan memakan waktu, seperti pengelolaan data, verifikasi dokumen, hingga pengolahan transaksi.
Tugas-tugas ini, yang sebelumnya membutuhkan tenaga kerja manual dan rawan kesalahan, kini dapat diselesaikan lebih cepat dan lebih akurat oleh sistem AI.
Penerapan RPA telah memberi banyak manfaat bagi perusahaan. Contohnya, di sektor perbankan, RPA digunakan untuk menyelesaikan verifikasi dokumen nasabah secara otomatis, mengurangi beban kerja karyawan, dan mempercepat waktu penyelesaian layanan.
Di sektor lain seperti retail dan logistik, RPA membantu mengelola inventaris secara otomatis, meminimalkan stok berlebih, dan memastikan barang tersedia tepat waktu.
Dengan demikian, AI telah memungkinkan perusahaan untuk merampingkan proses operasional yang repetitif dan memungkinkan sumber daya manusia fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis.
Editor : Arbi Anugrah