Ammy Center Menebar Kebaikan: Kisah Perjuangan Bu Siti, Pemulung di Pasar Sitinggil

CILACAP.iNewscilacap.id - Pasar Sitinggil, seperti biasa, dipenuhi dengan hiruk-pikuk aktivitas para penjual dan pembeli yang silih berganti. Deretan pedagang sayur, buah, pakaian, serta kebutuhan hidup lainnya meramaikan setiap sudut pasar. 

Di tengah keramaian ini, tim dari Ammy Center, yang dipimpin oleh Ammy Amalia Fatma Surya, sedang melakukan kegiatan sosial yang menjadi bagian dari misi mereka—membantu masyarakat kecil yang berjuang dalam kesunyian.

Baca Juga

Ammy Center Bawa Harapan untuk Ibu Mirah, Pejuang Keluarga dari Jakatawa Cilacap

Di sela-sela kesibukan pasar yang tak pernah sepi, perhatian kami teralihkan pada sosok seorang ibu paruh baya yang berjalan perlahan, menggendong kandi besar di punggungnya. 

Wajahnya tampak lelah, namun langkah kakinya tetap tegar. Perempuan itu adalah Bu Siti, seorang pemulung yang sering terlihat berkeliling di sekitar Pasar Sitinggil. Dengan tubuh yang tampak ringkih dan lemah, Bu Siti menunjukkan semangat hidup yang luar biasa. Meski fisiknya sudah tidak lagi kuat, semangatnya untuk terus bekerja tak pernah pudar.

Bu Siti mengenakan baju berbunga-bunga berwarna pink dengan corak hitam. Baju itu tampak lusuh dan warnanya telah memudar seiring waktu. Setiap hari, dengan kandi besar di punggungnya, Bu Siti mengumpulkan barang-barang bekas dari pasar—mulai dari botol plastik hingga kardus-kardus bekas yang bisa ia jual untuk mendapatkan penghasilan sekadar cukup untuk bertahan hidup.

Kisah Perjuangan Bu Siti yang Menginspirasi

Dalam obrolan singkat dengan tim Ammy Center, Bu Siti bercerita bahwa ia tinggal tidak jauh dari pasar, di sebuah rumah sederhana yang ia tempati sendirian setelah suaminya meninggal. Sejak itu, ia menjadi satu-satunya pencari nafkah, berjuang setiap hari mengumpulkan rongsokan.

"Keliling pasar, siapa tahu ada barang yang bisa dijual," kata Bu Siti dengan senyum kecil, meski jelas terpancar keletihan yang mendalam.

Kisah Bu Siti adalah gambaran nyata dari ketangguhan seorang ibu yang tak menyerah pada nasib. Meski hidupnya penuh dengan keterbatasan, ia tidak pernah meminta lebih dari yang ia butuhkan. Ia terus bekerja dengan penuh keikhlasan, menjalani hidup dengan apa adanya, tanpa mengeluh. 

Semangatnya mengajarkan kita semua tentang arti keteguhan dan ketabahan di tengah cobaan hidup yang begitu berat.

Ammy Center: Berbagi dan Mewujudkan Perubahan

Ammy Center, melalui kepemimpinan Ammy Amalia Fatma Surya, telah berkomitmen untuk menjangkau mereka yang seringkali terlupakan dalam kehidupan masyarakat. Kisah Bu Siti menjadi salah satu dari banyak cerita perjuangan yang ingin diangkat dan dibantu oleh Ammy Center. 

“Kami hadir untuk membantu mereka yang berjuang dalam kesunyian, seperti Bu Siti. Melalui dukungan kecil, kami berharap bisa meringankan beban mereka dan memberikan semangat bahwa kebaikan masih ada,” ujar Ammy.

Dengan terus menjalankan berbagai program sosial, Ammy Center berupaya menciptakan perubahan nyata bagi masyarakat kecil di sekitar Cilacap, termasuk para pemulung, pedagang kecil, dan keluarga yang membutuhkan bantuan. Kebaikan bukan hanya tentang apa yang bisa kita beri, tetapi juga tentang bagaimana kita merangkul mereka yang paling membutuhkan uluran tangan.

Pesan Harapan untuk Masa Depan

Dari sosok seperti Bu Siti, kita belajar bahwa hidup mungkin penuh dengan tantangan, namun semangat untuk bertahan dan berjuang tak boleh padam. Ammy Center percaya bahwa setiap orang bisa berperan dalam menciptakan perubahan, sekecil apa pun itu. Bersama-sama, kita bisa meringankan beban sesama dan menebarkan kebaikan untuk masa depan yang lebih baik.

Dengan misi kuat untuk membantu masyarakat kecil, Ammy Center terus berjuang menciptakan perubahan positif. Kisah Bu Siti hanyalah salah satu dari banyak cerita inspiratif yang menunjukkan bahwa dengan kepedulian, harapan akan selalu ada di setiap langkah. Ammy Center, di bawah kepemimpinan Ammy Amalia Fatma Surya, akan terus menebar kebaikan dan menjadi cahaya harapan bagi mereka yang membutuhkan.

Editor : Arbi Anugrah