iNewscilacap.id - Pagi itu, di bawah langit kelabu di Jalan Rawajaya, tim dari Ammy Center yang dipimpin oleh Ammy Amalia Fatma Surya melakukan kegiatan sosial yang menjadi bagian dari misi mereka: menyebarkan kebaikan dan memberikan dukungan kepada masyarakat kecil.
Di antara kesibukan pasar dan deru kendaraan, mata kami tertuju pada sosok sederhana namun penuh tekad—seorang ibu dengan sepeda tua, gigih berjuang di tengah hiruk-pikuk kehidupan sehari-hari. Dialah Ibu Mirah, penjual bubur dan keripik.
Ibu Mirah tampak mengenakan kerudung oranye yang sudah memudar oleh waktu dan terik matahari. Sepeda tuanya tampak bersahaja namun penuh makna, dengan sebuah wadah besar di bagian belakang yang berisi panci bubur panas, sementara di keranjang depan tertata rapi berbagai jenis keripik.
Sepeda yang telah lama ia gunakan berderit di setiap kayuhan, namun tidak pernah menghentikan langkah kakinya untuk terus berusaha. Harga dagangan Ibu Mirah sangat murah, mulai dari 2000 rupiah per porsi, namun itu adalah sumber utama kehidupan yang ia gantungkan untuk menghidupi keluarganya.
Kisah Ibu Mirah: Cinta yang Tak Pernah Luntur
Kami mendekati Ibu Mirah dan mengajaknya berbincang. Dengan senyum tulus, meskipun terlihat jelas kelelahan di wajahnya, Ibu Mirah menyambut kami dengan hangat. Dari perbincangan itu, kami mendengar kisah yang menyentuh hati, sebuah cerita penuh perjuangan dan pengorbanan.
Ibu Mirah tinggal di Jakatawa, Bantarsari, cukup jauh dari tempat ia berjualan di Jalan Rawajaya. Setiap hari, ia harus bangun sebelum matahari terbit untuk menyiapkan dagangannya, lalu mengayuh sepeda tuanya sejauh beberapa kilometer. Ketika ditanya mengapa ia tetap berjualan meski sudah berusia tak lagi muda, mata Ibu Mirah berbinar, penuh keteguhan hati.
“Saya jualan ini untuk anak-anak saya, Mas. Yang satu sekarang di SMA, yang satu lagi di Madrasah Aliyah (MA). Saya ingin mereka punya masa depan yang lebih baik,” ujarnya, suara bergetar menahan haru.
Kisah Ibu Mirah adalah cermin dari banyak ibu di luar sana yang bekerja keras demi pendidikan dan masa depan anak-anak mereka. Melalui perjuangannya, kita diingatkan bahwa hidup tidak selalu adil, tetapi tekad dan cinta yang tulus bisa mengalahkan segala rintangan.
Ammy Center percaya bahwa kebaikan adalah investasi jangka panjang. “Kita semua punya tanggung jawab sosial untuk membantu mereka yang berjuang sendirian. Terkadang, yang dibutuhkan bukan hanya uang, tetapi juga dukungan moral dan rasa peduli,” tambah Ammy.
Kisah Ibu Mirah memberi kita pelajaran penting: Jangan pernah menyerah dalam menghadapi kehidupan. Sekecil apapun langkah yang kita ambil hari ini, selangkah demi selangkah, kita akan mendekati masa depan yang lebih baik. Pengorbanan hari ini adalah hadiah untuk esok hari.
Ammy Center berkomitmen untuk terus mendukung masyarakat kecil seperti Ibu Mirah, memastikan bahwa setiap usaha dan kebaikan mereka tidak luput dari perhatian. Dengan memberikan sedikit uluran tangan, kita bisa membantu mereka mencapai impian yang mereka perjuangkan dengan sepenuh hati. Karena di balik setiap beban yang berat, selalu ada harapan di ujung perjuangan.
Editor : Arbi Anugrah