Untuk mengklarifikasi temuan tersebut, Bambang meminta bantuan dari Underwater Documentary Team (UDT) Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) yang memiliki kemampuan penyelaman di sekitar bangkai kapal dan dokumentasi bawah air.
Pada Kamis (20/7), Tim Puskopaska TNI AL melakukan penyelaman untuk mengidentifikasi temuan ribuan amunisi di perairan Pulau Nusakambangan. Tim terdiri dari lima personel Kopaska, satu orang historical diver, dan satu technical diver, dipimpin oleh Direktur Operasi Pusat Komando Pasukan Katak (Puskopaska) Letkol Laut (P) Yudo Ponco.
Hasil identifikasi menunjukkan bahwa amunisi tersebut bukan produksi Indonesia, melainkan Amerika, dan digunakan pada era Perang Dunia II sebagai senjata pertahanan udara yang dipasang di pesawat jenis P40E.
Bambang menduga pesawat tersebut diangkut oleh kapal perang USS Langley pada era Perang Dunia II. Senjata yang perlu diwaspadai dari temuan tersebut adalah senjata dengan kaliber besar, seperti senjata meriam, karena kapal perang pada era tersebut biasanya dilengkapi dengan bom laut yang mungkin masih aktif.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta