Dia menjelaskan, dari data dan pemetaan yang dilakukan, di Kabupaten Cilacap setidaknya memiliki 105 Desa di 20 Kecamatan yang sangat rawan kekeringan. Bahkan, hampir setengah lebih wilayah Cilacap rawan bencana kekeringan.
Maka dari itu, semua daerah rawan kekeringan di Cilacap perlu dibekali mitigasi bencana sejak dini untuk mengetahui tingkat kerawanannya. Termasuk aksi mitigasi secara komprehensif untuk mengantisipasi dampak musim kemarau yang diperkirakan akan jauh lebih kering dari tiga tahun terakhir.
"Ketika bencana datang kita akan lebih siap dan sigap dalam bertindak, sehingga akan berdampak pada pengurangan resiko bencana dan mampu mewujudkan budaya tangguh bencana di masyarakat," ujarnya.
Selain itu, BPBD Kabupaten Cilacap juga telah menyiagakan tiga unit kendaraan tangki air untuk membantu masyarakat yang mengalami kekurangan air bersih di daerah rawan kekeringan. "Kendaraan tersebut disiapkan untuk droping air bersih yang telah dialokasikan yaitu sebanyak 490 tangki dengan kapasitas 5000 liter per tangki," ucapnya.
Pemkab Cilacap juga berharap agar dunia usaha, sebagai salah satu unsur Pentahelix dapat ikut berpartisipasi dalam penanggulangan bencana kekeringan akibat dampak fenomena El Nino. Diantaranya dengan menyalurkan dana CSR guna membantu kebutuhan air bersih masyarakat di daerah terdampak.
Editor : Arbi Anugrah