Selain pembangunan Depo KRL, BTP Semarang juga melakukan pengadaan peralatan perawatan KRL antara lain peralatan angkat komponen, pesawat angkut, peralatan angkat sarana. Misal lifitng jack (fungsi pengangkatan body kereta), overhead crane 2x7.5 ton dan 1x3 ton.
Putu menambahkan, animo masyarakat Yogyakarta dan Surakarta yang menggunakan KRL Yogya Solo sangat bagus, di mana sewaktu ada aturan pembatasan perjalanan, konektivitas ini bisa mengangkut 1,7 juta penumpang. Saat pandemi mulai landai di 2022, angka penumpang naik signifikan hampir 4,4 juta penumpang.
"Rata-rata harian load factor KRL mendekati 68 persen, 12.000-an orang per hari. Angkutan Lebaran kemarin load factor puncaknya 109 persen, 26.000 penumpang sehari. Load factor puncak Nataru 97,7 persen, 24.000 penumpang, sudah perpanjangan pelayanan sampai Palur," katanya.
Dia menyebut, seiring bertambahnya frekuensi operasi, sarana KRL mutlak dijaga keandalannya, hal ini ditempuh dengan membangun depo perawatan yang mumpuni untuk kegiatan perawatan.
Editor : Aditya Pratama