"Ada 41 negara yang ikut, dari Asia hanya tiga negara, China, Jepang dan Indonesia. Dari pembahasan yang ada saya liat sekarang negara sudah banyak yang lebih memperhatikan pembangunan desa, sebagai ujung tombak pemerintahan sebuah negara,”kata dia.
Ia mengungkapkan ada sejumlah perbedaan antara Indonesia dan luar negeri. "Memang ada sedikit beda ya, kalau di luar negeri itu namanya distrik. Untuk kota-kota besar di negara maju, kalau mau membangun distrik itu infranstruktur dibangun dulu, baru ada masyarakatnya. Kalau di kita kan nggak,”ujarnya.
"Saya mengapresiasi kepada Kades Grenggeng Pak Eril yang sudah mewakili kepala desa di seluruh desa untuk ikut konfrensi tingkat tinggi di Jerman. Keikutsertaan Pak Eri tentu bisa menambah wawasan dirinya tentang sistem pemerintahan desa di negara-negara lain,”katanya.
"Paling tidak dengan pengalaman yang dimiliki, ini bisa menularkan kepada kepala desa lain, agar bagaimana desa bisa maju, punya kreasi, dan inovasi untuk pembangunan desa, karena pembangunan itu memang harus dari bawah ke atas, bukan atas ke bawah,”kata dia.
Editor : Elde Joyosemito