Ketika Minggu Legi Bertemu Minggu Wage: Tanda Cinta Sejati atau Ujian Abadi?

CILACAP.iNewscilacap.id - Dalam budaya Jawa, ramalan jodoh bukan sekadar mitos, tapi bagian dari kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.
Salah satu cara untuk mengetahui kecocokan pasangan adalah dengan menghitung neptu hari dan weton, termasuk ketika dua hari Minggu bertemu—tapi dengan weton berbeda: Minggu Legi Bertemu Minggu Wage.
Kira-kira, apakah pasangan ini berjodoh atau justru penuh tantangan?
Pertama-tama, kita hitung nilai neptu masing-masing pasangan:
Minggu = 5
Legi = 5
Neptu total: 5 + 5 = 10
Minggu = 5
Wage = 4
Neptu total: 5 + 4 = 9
Selanjutnya, kita jumlahkan: 10 + 9 = 19
Nah, dari sinilah kita bisa mulai menafsirkan maknanya.
Dalam primbon Jawa, kita bisa membagi neptu pasangan dengan angka 4, 5, 7, atau 8. Kita coba pakai pembagi 7 dulu, yang cukup populer:
19 ÷ 7 = 2 sisa 5
Menurut primbon, pasangan dengan neptu sisa 5 tergolong Satriya Wirang. Artinya, kehidupan rumah tangga mungkin penuh cobaan dan ujian.
Tapi tenang dulu, ini bukan akhir segalanya. Satriya Wirang sering dikaitkan dengan ujian spiritual yang bisa diatasi dengan selamatan (biasanya menyembelih ayam) dan memperbanyak doa.
19 ÷ 8 = 2 sisa 3
Nah! Ini kabar baiknya! Dalam pembagian 8, sisa 3 berarti Jodoh—pasangan ini saling menerima kekurangan dan kelebihan, harmonis, dan berpotensi langgeng sampai tua. Jadi, ini menunjukkan bahwa meskipun ada tantangan, ada potensi kuat untuk bertahan dan bahagia bersama.
Minggu Legi dikenal memiliki karakter ceria, hangat, dan mudah bergaul. Mereka cenderung memiliki aura positif dan ringan tangan membantu orang lain.
Minggu Wage biasanya memiliki sifat yang lebih pendiam, perasa, dan mendalam dalam berpikir.
Ketika dua sifat ini bertemu, bisa saling melengkapi—asal keduanya siap saling memahami.
Perhitungan primbon seperti Minggu Legi bertemu Minggu Wage memang menarik dan penuh makna. Tapi yang paling penting adalah komitmen, komunikasi, dan kepercayaan. Kalau hasil hitungannya kurang baik, bukan berarti harus menyerah. Bisa dilakukan ritual ruwatan, atau cukup perbanyak doa dan usaha untuk saling mengerti.
Ingat, cinta sejati tak hanya dihitung dengan angka, tapi diuji oleh waktu dan keikhlasan hati.
Editor : Arbi Anugrah