CILACAP.iNewscilacap.id - Kebakaran hutan di Los Angeles yang telah memakan korban jiwa dan menghancurkan ribuan bangunan menjadi sorotan global.
Namun, pandangan dari media Iran tentang tragedi ini memicu kontroversi. Mereka menyebutnya sebagai "neraka Amerika" yang setimpal dengan dukungan AS terhadap Israel dalam konflik Gaza.
Retorika Pedas Media Iran
Surat kabar Kayhan dan Jam-e Jam menjadi yang terdepan dalam mempolitisasi kebakaran ini. Dalam tajuk utamanya, Kayhan menulis:
“Pemandangan Apokaliptik di Los Angeles Adalah Karma Amerika”. Mereka menyebut bahwa dukungan AS terhadap serangan Israel di Gaza telah menciptakan derita bagi Palestina, dan kini alam membalasnya.
Media lainnya, seperti Al-Alam, bahkan menyandingkan gambar kehancuran di Los Angeles dengan kondisi Gaza, menyebut bahwa "kedua tempat ini kini sama-sama di neraka". Tak ketinggalan, kantor berita Fars melaporkan bahwa kebakaran ini adalah peringatan dari Tuhan atas "ketidakadilan Amerika."
Kecaman dan Simpati
Komentar pedas juga datang dari Rasoul Falahati, yang menyatakan bahwa kebakaran ini adalah "hukuman Tuhan" bagi AS. "Semua kapitalis di Los Angeles merasakan apa yang dirasakan Gaza," ucapnya. Namun, pernyataan ini menuai kecaman dari banyak pihak, yang menganggap retorika semacam itu tidak sensitif terhadap korban kebakaran.
Di sisi lain, mantan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyampaikan pesan yang lebih bernada simpati. Dalam unggahannya di media sosial, Zarif menulis, "Kehancuran di Los Angeles mengingatkan kita pada Gaza. Ini adalah panggilan bagi kita semua untuk bersikap lebih manusiawi."
Fakta Kebakaran di Los Angeles
Hingga hari Sabtu, api telah melalap lebih dari 100.000 hektar lahan di Los Angeles County.
Ribuan petugas pemadam kebakaran dikerahkan, tetapi angin kencang hingga 70 km/jam memperburuk situasi. Perintah evakuasi diberlakukan di beberapa wilayah, sementara jumlah korban tewas terus meningkat.
Pihak berwenang menyebut kebakaran ini sebagai dampak dari perubahan iklim yang memperpanjang musim panas dan membuat vegetasi menjadi sangat kering.
Politik di Tengah Tragedi
Mengaitkan kebakaran ini dengan konflik di Gaza memperlihatkan bagaimana tragedi dapat dimanfaatkan untuk tujuan politik. Namun, hal ini juga menjadi pengingat bahwa konflik global dan kebijakan luar negeri memiliki dampak yang luas, baik langsung maupun tidak langsung.
Penutup
Apakah kebakaran Los Angeles benar-benar "pembalasan Tuhan" seperti klaim media Iran, atau hanya tragedi alam? Yang jelas, penderitaan manusia tidak seharusnya menjadi bahan propaganda. Tragedi ini menuntut empati dan solidaritas, bukan retorika politik.
Editor : Arbi Anugrah