CILACAP.iNewscilacap.id - Habib Zaidan Yahya, pendakwah muda yang dikenal lewat suara merdunya dan paras tampannya, kini tengah menjadi sorotan publik setelah muncul dalam sebuah video kontroversial bersama Gus Miftah.
Video tersebut memperlihatkan kedua tokoh agama itu tertawa bersama atas olok-olok yang dilontarkan kepada seorang pedagang es teh, yang dinilai banyak orang sebagai hinaan. Meskipun Habib Zaidan tidak langsung terlibat dalam ujaran yang memicu kritik, reaksinya yang tertawa dinilai tidak pantas oleh netizen.
Banyak yang merasa kecewa dengan tindakannya, mengingat statusnya sebagai seorang pendakwah muda yang seharusnya memberikan contoh teladan. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana sosok Habib Zaidan di mata publik di tengah kontroversi ini? Berikut ulasannya.
Kontroversi Video Bersama Gus Miftah: Kecewa dengan Tertawa Habib Zaidan
Pada 27 November 2024, sebuah video yang menampilkan Gus Miftah dan Habib Zaidan dalam acara Magelang Bersholawat viral di media sosial. Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat mengolok seorang pedagang es teh dengan kata-kata yang dianggap tidak pantas dan merendahkan.
Gus Miftah bercanda dengan menyebutkan bahwa pedagang tersebut "goblok" hanya karena menjual es teh. Yang menjadi sorotan publik adalah reaksi Habib Zaidan, yang terlihat tertawa saat Gus Miftah berbicara seperti itu.
Meski tidak terlibat langsung dalam ujaran yang memicu kritik, tindakan Habib Zaidan yang tertawa bersama Gus Miftah menjadi bahan perdebatan.
Banyak netizen merasa kecewa, mengingat Habib Zaidan dikenal sebagai tokoh agama yang seharusnya memberikan contoh baik dan penuh rasa empati kepada sesama, terlebih kepada mereka yang bekerja keras untuk mencari nafkah dengan cara yang halal.
Kekecewaan Netizen: Mengapa Habib Zaidan Tertawa?
Reaksi netizen sangat keras terhadap video tersebut, khususnya terkait dengan tertawanya Habib Zaidan. Beberapa warganet bahkan mengungkapkan kekecewaannya dengan berbagai komentar:
"Rasulullah nggak pernah mengajarkan kita untuk menghina orang atau membuli orang, apalagi mengatai orang ‘goblok’ dalam berdakwah. Bercandamu nggak lucu, Miftah. Keterlaluan mulutmu menghina orang yang nggak mampu. Apa pendapat kalian, guys, tentang Miftah ini?"
"Habib Zaidan juga ketawa?? Ngetawain apa gue tanya? Apa yang patut diketawain dari orang yang lagi jual es terus dikatain goblok? Padahal dia cuma lagi dagang, ngelarisin jualannya. Esteh pula, bukan lagi ngejudi. Nggak tega liat wajah sedih bapaknya."
Banyak yang merasa bahwa pedagang es teh tersebut hanya berusaha mencari nafkah yang halal, dan komentar-komentar tersebut tidak hanya merendahkan, tetapi juga menunjukkan kurangnya rasa empati terhadap orang lain.
Reaksi Habib Zaidan yang turut tertawa dinilai kurang bijaksana, terutama di hadapan publik yang mengharapkan keteladanan dari sosok seorang pendakwah muda.
Habib Zaidan: Keturunan Nabi yang Dikenal Berbakat dalam Dakwah dan Musik
Habib Zaidan Yahya, yang lahir pada 11 Januari 2002 di Pekalongan, Jawa Tengah, adalah seorang keturunan Nabi Muhammad SAW. Sebagai keturunan keluarga habaib, ia mendapatkan sebutan "Habib," yang menunjukkan kedudukannya sebagai sosok yang dihormati di tengah masyarakat.
Ayahnya, Habib Haidar Bin Yahya, adalah seorang tokoh agama, sementara ibunya, Syarifah Camelia Bin Yahya, juga berasal dari keluarga habaib yang terhormat. Habib Zaidan memiliki empat saudara, dan sejak kecil ia sudah tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan ajaran agama.
Selain dikenal sebagai pendakwah, Habib Zaidan juga dikenal di dunia musik religi. Ia aktif memimpin Majelis Sholawat Sekar Langit, yang sering mengadakan acara sholawatan.
Dalam dunia musik, ia juga memiliki band yang menciptakan lagu-lagu religi yang menyentuh hati banyak orang. Di platform TikTok, Habib Zaidan menjadi idola bagi banyak generasi muda berkat suara merdunya dan penampilannya yang tampan.
Habib Zaidan di Media Sosial: Meningkatnya Popularitas di TikTok
Dengan kepiawaian dalam bersholawat dan bakat bermusiknya, Habib Zaidan memiliki pengikut yang sangat banyak, terutama di TikTok. Di platform tersebut, ia rutin mengunggah video sholawat dan lagu-lagu religi yang menginspirasi banyak orang.
Berkat kombinasi antara gaya dakwah yang segar dan kemampuan bernyanyi yang luar biasa, Habib Zaidan menjadi sosok yang sangat dicintai di media sosial, terutama di kalangan anak muda yang mencari hiburan religi yang lebih modern.
Namun, meski dikenal sebagai pendakwah muda yang berbakat, kontroversi ini menjadi titik balik yang membuat publik harus lebih bijaksana dalam menilai seorang tokoh agama.
Meskipun Habib Zaidan tidak langsung terlibat dalam hinaan itu, ia perlu mempertimbangkan kembali bagaimana seharusnya seorang pendakwah bersikap di depan umum dan di media sosial.
Kritik dan Harapan Publik: Apa yang Bisa Dipelajari dari Kontroversi Ini?
Kontroversi yang melibatkan Habib Zaidan dan Gus Miftah ini menjadi pengingat bagi para tokoh agama, baik yang muda maupun yang tua, untuk lebih berhati-hati dalam bersikap.
Salah satu aspek yang menjadi sorotan utama adalah tanggung jawab seorang pendakwah dalam memberikan contoh yang baik kepada umat, baik melalui kata-kata maupun perbuatan.
Netizen menginginkan agar Habib Zaidan tetap menjadi panutan yang positif, tidak hanya dalam hal dakwah dan keilmuan agama, tetapi juga dalam cara berinteraksi dengan masyarakat.
Mereka berharap agar ia bisa terus menginspirasi melalui karya-karya musiknya, tetapi juga dengan menunjukkan empati kepada mereka yang mungkin kurang beruntung.
Seorang pendakwah seharusnya memiliki sensitivitas terhadap kesulitan orang lain dan tidak menyebarkan humor yang dapat menyakiti hati orang yang sedang berjuang untuk hidup.
Seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, dakwah yang baik adalah dakwah yang penuh kasih sayang, tidak menyakiti perasaan orang lain, apalagi mereka yang membutuhkan bantuan.
Kesimpulan: Pelajaran Berharga dari Kontroversi Habib Zaidan dan Gus Miftah
Kontroversi yang melibatkan Gus Miftah dan Habib Zaidan ini mengajarkan kita banyak hal, terutama tentang tanggung jawab sosial seorang tokoh agama.
Habib Zaidan harus lebih berhati-hati dalam bertindak, baik dalam kehidupan nyata maupun di media sosial, agar bisa tetap menjadi panutan bagi banyak orang.
Meski ia dikenal berprestasi di dunia dakwah dan musik, kritik dari netizen menjadi peluang bagi dirinya untuk refleksi diri dan memperbaiki sikap ke depan.
Dengan segala prestasi dan pesona yang dimilikinya, masyarakat berharap Habib Zaidan tetap mampu membawa pesan damai dan humanis yang sesuai dengan ajaran Islam dan Rasulullah SAW, serta menjadi contoh bagi generasi muda dalam berakhlak mulia.
Semoga Habib Zaidan dapat belajar dari peristiwa ini dan terus memberikan inspirasi yang positif melalui karya-karya dan perilakunya.
Editor : Arbi Anugrah