Cilacap.iNews - Dalam budaya Jawa, ramalan jodoh berdasarkan Primbon sering menjadi perbincangan menarik bagi banyak orang. Salah satu aspek yang menarik perhatian adalah ramalan kecocokan pasangan berdasarkan weton atau hari kelahiran.
Bagi yang lahir pada hari Minggu saat pasaran Legi, weton-nya adalah Minggu Legi, sementara bagi yang lahir pada hari Senin saat pasaran Pahing, weton-nya adalah Senin Pahing.
Setelah mengetahui weton pasangan, langkah berikutnya adalah menghitung kecocokan menggunakan neptu weton. Neptu adalah angka perhitungan yang mencakup hari, pasaran, bulan, dan tahun dalam Kalender Jawa.
Penghitungan Jodoh
Menurut buku "Kitab Primbon Jawa Serbaguna" karya R. Gunasasmita, berikut adalah hasil perhitungan dan ramalan jodoh antara Minggu Legi dan Senin Pahing:
Ramalan Berdasarkan Hari Kelahiran: Menurut Primbon Jawa, pasangan yang lahir pada hari Minggu dan Senin diprediksi akan sering mengalami penyakit.
- Baca JugaMemahami Kecocokan Jodoh: Weton Minggu Legi dan Rabu Wage
Ramalan Berdasarkan Neptu Pembagi 9: Jika pasangan memiliki sisa pembagian 1 dan 4, rumah tangganya diprediksi tidak akan tenteram dan rentan mengalami kesulitan.
Ramalan Berdasarkan Neptu Pembagi 4: Pasangan dengan sisa 3 diprediksi akan mendapatkan rezeki yang melimpah.
Ramalan Berdasarkan Neptu Pembagi 5: Pasangan dengan sisa 3 dalam perhitungan ini diprediksi akan menghadapi kendala dalam bentuk penyakit.
- Baca JugaMemahami Kecocokan Jodoh: Weton Minggu Legi dan Selasa Wage
Ramalan Berdasarkan Neptu Pembagi 10 dan 7: Pasangan dengan sisa 2 akan memiliki rezeki yang melimpah, sedangkan pasangan dengan sisa 3 akan memiliki kehormatan dan kemuliaan di dalam keluarga maupun masyarakat.
Penutup
Ramalan jodoh dalam Primbon Jawa bisa menjadi bahan hiburan atau panduan bagi beberapa orang, meskipun kebenarannya sulit dibuktikan secara ilmiah. Kunci keharmonisan rumah tangga tetap terletak pada komunikasi, pengertian, dan kerja sama antara pasangan. Meskipun ramalan memberikan gambaran, keputusan akhir tetap berada di tangan individu yang bersangkutan. Jadi, apakah ramalan jodoh ini mitos atau fakta, kepercayaannya tetap pada diri masing-masing.
Editor : Arbi Anugrah