get app
inews
Aa Text
Read Next : Bermain Sepeda di Luar Sekolah, Siswa SD di Cilacap Diduga Tenggelam di Pantai Bedahan Gombol

Sejarah Benteng Pendem, Bekas Markas Tentara Belanda untuk Mempertahankan Pantai Selatan

Senin, 02 Oktober 2023 | 14:52 WIB
header img
Sejarah Benteng Pendem, Bekas Markas Tentara Belanda untuk Mempertahankan Pantai Selatan. Foto: tangkapan layar IG @bentengpendem

CILACAP, iNewsCilacap.id - Benteng Pendem Cilacap merupakan salah satu benteng peninggalan sejarah pada masa kolonial Belanda. Maka dari itu, sejarah Benteng Pendem di Cilacap menjadi saksi masa penjajahan kala itu.

Benteng Pendem, yang sebutan aslinya dari Negeri Belanda adalah "Usbatterij Op De Latong Te Tjilatjap" memiliki arti tempat pertahanan pantai di atas tanah yang menjorok ke laut dan menyerupai bentuk lidah. Benteng ini dibangun oleh Tentara Kerajaan Belanda antara tahun 1861 hingga 1879. 


Benteng Pendem Cilacap. Foto: tangkapan layar IG @bentengpendem

 

Awalnya, Benteng Pendem digunakan sebagai markas tentara Belanda untuk mempertahankan Pantai Selatan Pulau Jawa di bagian Selatan. 

Hal ini karena Cilacap dianggap sangat strategis untuk pendaratan, dan pantainya terlindungi oleh Pulau Nusakambangan.

Pada saat tentara Dai Nippon (Jepang) menduduki Indonesia pada tahun 1942, Benteng Pendem dijadikan markas tentara Jepang. 

Namun, pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang kalah perang dalam pertempuran dengan pihak sekutu, dan Benteng Pendem Cilacap kembali ke tangan tentara Hindia Belanda (KNIL) hingga tahun 1950.

Selama dua tahun berikutnya, hingga tahun 1952, Benteng ini dalam keadaan kosong dan tidak ada yang menguasainya atau menempatinya. Baru pada tahun 1952 hingga akhir 1965, Benteng Pendem dijadikan markas Tentara Nasional Indonesia, termasuk Pasukan Banteng Loreng. 

Editor : Arbi Anugrah

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut