JAKARTA, iNewsCilacap.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan, hujan abu tipis menyelimuti Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (12/3/2023). Hujan abu tipis akibat awan panas guguran ini menjangkau hingga Kalibening, Banjarnegara, yang jaraknya mencapai sekitar 96 km dari Gunung Merapi.
Kepala BPPTKG, Agus Budi Santoso menuturkan, sejak Gunung Merapi erupsi pada Sabtu (11/3/2023), tercatat terjadi sebanyak 54 awan panas guguran.
“Yang paling jauh ini dilaporkan terjadi hujan abu tipis di Kalibening Banjarnegara, ini sekitar jarak 96 km,” ucap Agus saat konferensi pers secara virtual dikutip, Senin (13/3/2023).
Agus menambahkan, semua kejadian awan panas guguran yang dimuntahkan Gunung Merapi mengarah ke Kali Bebeng atau Kali Krasak.
“Jadi kenapa kami sebut Kali Bebeng atau Kali Krasak karena ada dua cabang hulu sungai yaitu Bebeng Krasak yang itu kemudian menyatu membentuk Sungai Krasak seperti itu. Jadi dominan adalah ke arah ke arah barat laut ya, karena memang anginnya mengarah ke sana,” katanya.
Dia menyebut, jarak luncur dari awan panas paling tinggi terjadi setelah erupsi kemarin. Namun, saat ini intensitasnya mulai menurun.
Sementara itu, awan panas guguran Gunung Merapi terjauh mencapai 3,7 km dari puncak.
“Dari kejadian awan panas terjauh, yang terjadi pada hari kemarin yaitu terjadi di hulu Kali Bebeng dengan jarak sekitar 3,7 km. Jadi kemarin diperkirakan 4 km dari data drone yang dihasilkan teman-teman tadi pagi, ini ternyata belum mencapai 4 km atau untuk jarak di permukaan. Jarak peta itu 3,7 km,” ujarnya.
Editor : Aditya Pratama