get app
inews
Aa Text
Read Next : Sosok Bao Fan, Pendiri China Renaissance yang Dilaporkan Hilang Misterius

Kisah Mark Cuban, Pengusaha Sukses yang Pernah Jualan Kantong Sampah

Sabtu, 04 Februari 2023 | 19:14 WIB
header img
Mark Cuban merupakan pengusaha sukses di bidang teknologi. Sebelum menjadi miliarder, dia pernah menjual kantong sampah dari rumah ke rumah. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNewsCilacap.id - Mark Cuban merupakan pengusaha sukses di bidang teknologi. Sebelum menjadi miliarder seperti saat ini, dia pernah menjual kantong sampah dari rumah ke rumah.

Mengutip elevatecu, pria kelahiran tahun 1958 ini berasal dari keluarga kelas menengah. Namun, dia memiliki ambisi bisnis yang luar biasa sejak usia dini.

Saat menginjak usia 12 tahun, Cuban menginginkan sepasang sepatu basket baru. Untuk membeli sepatu tersebut, dia mulai bekerja dengan menjual kantong sampah dari rumah ke rumah. 

Dia menjual barang dagangannya tersebut dengan harga 6 dolar AS per kotak dan mendapatkan keuntungan 3 dolar AS setiap unitnya.

Cuban menyebut, dari pengalamannya itu dirinya belajar untuk memenuhi kebutuhan dan cara memecahkan masalah. Dengan keterampilannya tersebut mengantarkan dia menjadi pengusaha sukses seperti sekarang.

Karena kesukaannya terhadap dunia bisnis, Cuban memutuskan berkuliah di Universitas Indiana dan meraih gelar Administrasi Bisnis pada tahun 1981. Setelah kuliah dan bekerja sebentar di kampung halamannya, Cuban yang saat itu berusia 23 tahun memutuskan pihdah ke Dallas dan hanya membawa 60 dolar AS di sakunya.

Kemudian, Cuban bekerja di Your Business Software sebagai penjual perangkat lunak komputer. Namun, dia dipecat setelah sembilan bulan bekerja.

Lalu pada tahun 1983, Cuban menggunakan keterampilannya di bidang teknologi dengan meluncurkan MicroSolutions. Tujuh tahun kemudian dia menjual perusahaan itu ke CompuServer seharga 6 juta dolar AS.

Pada tahun 1995, Cuban mulai tertarik dengan olahrga bola basket yang dimainkan almamaternya, Indiana Hoosiers. Bersama rekan bisnisnya, Todd Wagner, Cuban menggabungkan kecintaannya terhadap olahraga, manajemen bisnis, dan teknologi dengan meluncurkan AudioNet. 

AudioNet merupakan platform penyiaran olahraga online yang berkembang pesat menjadi penyiaran ratusan saluran olahraga dan program radio. Website tersebut muncul di waktu yang tepat, di mana tepat pada awal maraknya dot-com hingga berganti nama menjadi Broadcast.com.

Nilai saham perusahaan tersebut melesat menjadi 62,75 dolar AS dalam satu hari, dari sebelumnya 18 dolar AS.

Kemudian, Broadcast.com (saat ini bernama Altaba) diakusisi oleh Yahoo!. Dari transaksi tersebut, Cuban mengantongi 5,7 miliar dolar AS. Hal ini berkat prediksi akuratnya mengenai ledakan gelembung dot-com hingga bisa melakukan lindung nilai terhadap risiko penurunan sahamnya.

Kecintaannya terhadap olahraga bola basket membuat Cuban membeli klub basket NBA, Dallas Mavericks pada tahun 2000 seharga 285 juta dolar AS. Tim yang dianggap sebagai tim terburuk di liga berkembang pesat di bawah kendali Cuban.

Pada tahun 2011, Mavericks menjadi juara NBA dan meningkatkan nilai tim menjadi 2,4 miliar dolar AS.

Pada September 2002, Cuban menikah dengan Tiffany Stewart. Pasangan tersebut memiliki dua orang putri, dan seorang putra. 

Kemudian pada tahun 2003, Cuban kembali bersama rekan bisnisnya, Todd Wagner mendirikan 2929 Entertainment. Perusahaan tersebut membiayai, memproduksi dan mendistribusikan film dan acara TV. 

Cuban juga kerap muncul di acara Shark Tank, di mana ia telah menginvestasikan jutaan dolar menjadi bisnis yang sukses.

Menurut data Forbes, harta kekayaan Mark Cuban mencapai 4,6 miliar dolar AS setara Rp68,55 triliun. Selain itu, Cuban juga diketahui memiliki saham di Magnolia Pictures, AXS TV, dan banyak perusahaan rintisan kecil.

Editor : Aditya Pratama

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut