Tak Kuat Tahan Hasrat, Pasangan Muda Terekam CCTV Begituan di Ruang Sidang

SYDNEY, iNewsCilacap.id - Karena tidak kuat menahan, sepasang kekasih melampiaskan hasratnya di ruang sidang sebuah pengadilan. Yang mencengangkan,  adegan itu terekam CCTV. Dan celakanya keduanya tidak sadar ada CCTV.

Perbuatan sepasang kekasih tersebut mendapat hukuman dari pengadilan. Keduanya mendapat hukuman bekerja sosial di pelayanan masyarakat selama 60 jam. Tuduhan untuk keduanya adalah  melakukan perbuatan asusila di tempat umum. 

Pada 30 Juni, pasangan itu mendapat panggilan polisi dan mengaku bersalah atas tuduhan melakukan tindakan asusila. 

Hakim pengadilan setempat Clare Kelly geram dengan perilaku keduanya. Hakim menyebutkan jika perbuatan sepasang kekasih itu keterlaluan. 

Sepasang kekasih itu berasal dari Queensland, Australia. Keduanya berbuat mesum  di ruang pengadilan sebelum sidang dimulai. Aksi pasangan muda, Shamkee Julie Leeding (19) dan Jake James Quinn (20) tersebut terekam CCTV tanpa mereka sadari. 

Penyelidik kepolisian Cameron Francis mengatakan Leeding hadir di Pengadilan Toowoomba pada 28 Juni untuk menjalani sidang. 

Dia ditemani sang kekasih, Quinn. Sebelum sidang, kata Francis, pasangan itu tertangkap kamera CCTV berhubungan intim sambil duduk. 

Beberapa saat setelah itu petugas keamanan pengadilan mendatangi mereka yang kemudian menghentikan perbuatan tersebut. 

Mereka lalu merapikan pakaian. Namun ternyata pasangan itu tidak kapok. Setelah petugas pergi, mereka kembali beraksi.  

Menurut Francis, Leeding kembali mengangkat rok untuk berhubungan dengan Quinn dengan posisi serupa.

Lalu, ada seorang staf pengadilan kemudian datang memaksa mereka untuk menghentikan perbuatan asusila tersebut. Lagi-lagi, setelah staf pergi, mereka kembali melanjutkan perbuatan mesum. 

"Untuk ketiga kali, pasangan itu didekati oleh petugas keamanan. Leeding dengan cepat berdiri sambil mengulurkan tangan untuk menghalangi pandangan petugas keamanan sementara Quinn memakai celananya,”jelasnya. 

Editor : Elde Joyosemito