PENGGUNA oli bekas dan penetran pada rantai motor ternyata memiliki efek buruk. Hal ini jarang diketahui pengguna motor, hingga tak sadar kadang mereka menggunakannya untuk menambah performa pada rantai motornya.
Sejatinya, untuk melumasi rantai motor telah ada pelumas khusus yang sudah diformulasikan sedemikian rupa sehingga bisa merawat rantai lebih lama, dan bisa menunjang tenaga mesin dengan lebih optimal.
Namun pada umumnya, pengendara acap kali melumasi rantai motor dengan oli bekas atau penetran. Pemberian pelumas pada rantai motor diibaratkan sebagai pelindung rantai agar cepat tak aus dan tak cepat putus terutama saat dibawa berkendara.
Padahal, penggunaan oli bekas dan penetran untuk rantai motor dapat memberikan efek buruk. Lantas, apa efek buruk gunakan oli bekas dan penetran untuk rantai motor?
Efek Buruk Gunakan Oli Bekas dan Penetran untuk Rantai Motor
Mengutip dari berbagai sumber, pada dasarnya oli bekas pakai yang sudah berwarna hitam dan cenderung gampang tertempel oleh kotoran. Sehingga jika dioleskan ke rantai motor dapat membuat rantai cepat berkarat.
Selain kotor, oli bekas juga terdapat gram dari mesin yang jika terus-menerus digunakan memberikan efek rantai bisa lebih cepat aus. Terutama untuk rantai-rantai yang sudah memiliki sistem seal o-ring atau x-ring, akan merusak seal jika dilumasi menggunakan oli bekas.
Sebenarnya, untuk melumasi boleh-boleh saja menggunakan oli, namun harus oli baru yang tidak terkontaminasi kotoran. Namun, jika ingin rantainya awet dapat menggunakan chainlube, dengan penggunaan maksimal 2 minggu sekali supaya pelumas di rantainya tidak kering.
Bila seandainya rantai motor pernah atau tidak sengaja dilumasi menggunakan oli bekas, dapat dicuci terlebih dahulu sebelum dilumasi ulang. Pencucian dapat menggunakan bensin atau sabun cuci piring. Hanya saja, saat mencuci jangan lakukan untuk rantai yang menggunakan seal o-ring atau x-ring sebab sealnya menjadi rawan melar.
Demikian efek buruk gunakan oli bekas dan penetran untuk rantai motor yang wajib diketahui para pengendara.
Editor : Arbi Anugrah